Mengapa kebanyakan orang Amerika tidak menggunakan WhatsApp?
Mungkin itu salah satu alasannya.
Agak lucu emang, disaat aplikasi WhatsApp ini sedang nomor 1 nya di dunia, orang-orang di Amerika malah kebanyakan tidak menggunakan WhatsApp.
Dikutip dari International Calling Cards & App bahwa berdasarkan survey statistik, hanya 16% penduduk Amerika yang menggunakan aplikasi ini.
Alasannya?
Ada beberapa alasan, diantaranya sebagai berikut:
- PRIVASI
Berdasarkan survey 2015, bahwa privasi adalah hal yang sangat penting di Amerika. Nah alasan ketidak-privasi-an aplikasi WhatsApp ini datang dari salah satu fiturnya, yaitu fitur Share Location (ShareLoc) yang mana WhatsApp bisa mendeteksi posisi dan keberadaan kita. Sehingga, bisa dibilang WhatsApp punya kemungkinan untuk mendapatkan data pribadi.
Selain itu, fitur online juga menjadi masalah privasi, walaupun bisa diatur, tapi tetap saja hal ini memungkinkan orang mengetahui privasi kita.
Dan seperti yang kita tahu, data privasi orang-orang Amerika benar-benar dijaga. Apabila ada kebocoran data personal, mungkin bakal digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan oleh para hacker dan sebagainya. Makanya disana identity is very important!
- Telepon dan SMS yang Tak Terbatas
Most Americans’ mobile phones have a contract with their respective cellular companies. These mobile companies usually offer flat rates for texts and free minutes of calls.
Kalau sms sama telpon udah gak terbatas, kenapa harus pakai WhatsApp?
Kalau di negara lain justru biaya untuk SMS dan Telpon yang relatif mahal, makanya WhatsApp yang notabene free jadi bisa menghemat pengeluaran untuk komunikasi.
- Gak Butuh
Most Americans’ mobile phones already have their built-in messaging apps. Whether its an iOS or Android, it usually has.
Ngapain harus download aplikasi lagi sedangkan ponsel mereka sudah ada aplikasi pesan. Cuma buang-buang waktu, katanya.
Contoh nya dalam sistem operasi IOS dalam iPhone, sudah ada fitur iMessage. Jadi mereka gak mau ribet download banyak-banyak aplikasi.
- Gak Tertarik Aja
Iya. Se simple itu alasannya. Mereka bisa aja download aplikasi WhatsApp, tapi kalau emang lagi butuh. Misalkan buat koneksi ketika berada di luar negeri, sehingga gak perlu mengeluarkan banyak biaya hanya untuk panggilan atau sms internasional.
Bagaimana pun, orang-orang di Amerika lebih memilih Facebook Messenger atau Skype daripada WhatsApp untuk perihal berkomunikasi jarak jauh. Aplikasi ini punya fitur yang sama, jadi kenapa harus download aplikasi yang lain? Sekali lagi, mereka gak butuh.
Yes, WhatsApp may be useful, and everyone else seems to enjoy it. But Americans will still find it unnecessary if it can’t exceed the level of service that other apps can give.
Menurutku, emang orang-orang Amerika gak mau ribet punya bebrerapa aplikasi chat yang punya fitur yang sama, selagi mereka bisa komunikasi, selagi itu efektif dan efisien, kenapa harus nambah yang lain. (Bikin berat memori hp aja wkwk just kidding).
Yang pake ada, cuma gak banyak. Paling untuk urusan bisnis atau perjalanan internasional. Itu pun mereka lebih milih Facebook dan Skype ketimbang WhatsApp.
Kalau dipikir-pikir iya juga ya? Kita di Indonesia, orang-orang banyak banget install aplikasi pesan, entah iru WhatsApp, Line, Telegram, Facebook Messenger, dsb. Padahal tujuannya sama, mengirim pesan (I know, setiap app punya fitur berbeda-beda dan keunggulannya masing-masing). Ditambah share ini itu kadang tanpa memikirkan privasi, duh.
Mungkin kita bisa belajar untuk efisien sebagaimana orang-orang Amerika yg tidak banyak yang tertarik dengan WhatsApp.
Sekian.
Ah ya, tulisan ini saya referensikan ke artikel, cuma bantu menerjemahkan dan sedikit menambahkan dengan bahasa yang sekiranya mudah dipahami.
Semoga membantu.
See ya!
I see
ReplyDeleteThanks for the information
ReplyDeleteI'll be waiting for the next article bro
ReplyDeleteFinally, i can sleep. Thanks bro
ReplyDeleteAda ada saja kultur negara adidaya
ReplyDelete